Prof Toho memperagakan cara menganalisis kebijakan dengan teknik NGT.
(Gedung Pascasarjana UNESA, K02.103 /Sabtu, 14 Maret 2015).
***
"Hari ini hal luar biasa yg mungkin bertahun-tahun tidak pernah anda dapatkan" demikian ujar prof Toho sesaat setelah membagi tips policy formulation).
Dalam pengambilan keputusan atau kebijakan sangat diperlukan teknik-teknik agar kebijakan yang
diambil efektif, salah satunya adalah dengan menggunakan Nomiinal Group Technique (NGT).
Nominal Group Technique (NGT) atau Teknik Kelompok Nominal adalah salah satu teknik peran
serta dalam pengambilan keputusan yang efektif. Teknik ini dikembangkan oleh Dellbecq dan Van
de Ven pada tahun 1968 (Delbecq, et all., 1975), dimaksudkan sebagai suatu cara untuk
mengumpulkan pandangan dan penilaian perorangan dalam suasana ketidakpastian dan
ketidaksepakatan mengenai inti persoalan suatu masalah, lalu mencari jalan penyelesaian yang
terbaik.
Teknik kelompok nominal adalah proses terstruktur yang mengharuskan anggota kelompok menulis
gagasan/ide secara perseorangan, kemudian melaporkannya kepada kelompok. Bentuk pembuatan
keputusan ini adalah proses mengulangi pernyataan yang meminimisir penyesuaian (conformity) dan
menggerakkan peserta untuk mengambil keputusan yang dapat mereka dukung. Teknik kelompok
nominal membatasi pembahasan atau komunikasi antarpribadi selama proses pengambilan
keputusan, karena itu disebut nominal. Semua anggota kelompok secara fisik hadir, tetapi anggota-
anggota beroperasi secara indepeden.
Berikut langkah-langkah pengambilan kebijakan dengan cara NGT:
Sebuah kelompok (sekitar 15-20 orang) dikumpulkan untuk membicarakan masalah/isu atau
persoalan khusus. Setelah masalah dipahami, individu-individu dipersilahkan merenung hening
untuk menghasilkan ide-ide secara tertulis. Setelah semua ide dituliskan, tiap anggota mengambil
gilirannya secara berkeliling meja, dengan menyajikan satu gagasan tunggal dari daftarnya. Ide-ide
dicatat pada papan tulis atau flip chart dan tidak didiskusikan pada tahapan proses ini. Hal ini bisa
diulangi 2-3 kali sampai semua gagasan telah disajikan dan direkam. Setelah semuanya ide disajikan,
setiap orang diminta memilih 5 item dari keseluruhan ide/isu yang telah dituliskan dipapan tulis.
Setelah itu tiap anggota kelompok dengan diam dan independen mengurutkan peringkat gagasan.
Keputusan akhir ditentukan oleh gagasan yang mendapat peringkat tertinggi (peringkat 1-5).
Pada langkah selanjutnya, anggota-anggota kelompok memberikan pemungutan suara (voting) tanpa
nama atas pilihan-pilihan utama mereka dengan prosedur pemungutan suara yang diberi bobot
(pilihan pertama = 5 poin; pilihan kedua = 4 poin; pilihan ketiga = 3 poin; pilihan keempat = 2 poin;
pilihan kelima = 1 poin). Sebelum membuat keputusan akhir, kelompok dapat memutuskan untuk
membicarakan item-item yang diberi peringkat paling atas.
***
"Hari ini hal luar biasa yg mungkin bertahun-tahun tidak pernah anda dapatkan" demikian ujar prof Toho sesaat setelah membagi tips policy formulation).
diambil efektif, salah satunya adalah dengan menggunakan Nomiinal Group Technique (NGT).
Nominal Group Technique (NGT) atau Teknik Kelompok Nominal adalah salah satu teknik peran
serta dalam pengambilan keputusan yang efektif. Teknik ini dikembangkan oleh Dellbecq dan Van
de Ven pada tahun 1968 (Delbecq, et all., 1975), dimaksudkan sebagai suatu cara untuk
mengumpulkan pandangan dan penilaian perorangan dalam suasana ketidakpastian dan
ketidaksepakatan mengenai inti persoalan suatu masalah, lalu mencari jalan penyelesaian yang
terbaik.
Teknik kelompok nominal adalah proses terstruktur yang mengharuskan anggota kelompok menulis
gagasan/ide secara perseorangan, kemudian melaporkannya kepada kelompok. Bentuk pembuatan
keputusan ini adalah proses mengulangi pernyataan yang meminimisir penyesuaian (conformity) dan
menggerakkan peserta untuk mengambil keputusan yang dapat mereka dukung. Teknik kelompok
nominal membatasi pembahasan atau komunikasi antarpribadi selama proses pengambilan
keputusan, karena itu disebut nominal. Semua anggota kelompok secara fisik hadir, tetapi anggota-
anggota beroperasi secara indepeden.
Berikut langkah-langkah pengambilan kebijakan dengan cara NGT:
Sebuah kelompok (sekitar 15-20 orang) dikumpulkan untuk membicarakan masalah/isu atau
persoalan khusus. Setelah masalah dipahami, individu-individu dipersilahkan merenung hening
untuk menghasilkan ide-ide secara tertulis. Setelah semua ide dituliskan, tiap anggota mengambil
gilirannya secara berkeliling meja, dengan menyajikan satu gagasan tunggal dari daftarnya. Ide-ide
dicatat pada papan tulis atau flip chart dan tidak didiskusikan pada tahapan proses ini. Hal ini bisa
diulangi 2-3 kali sampai semua gagasan telah disajikan dan direkam. Setelah semuanya ide disajikan,
setiap orang diminta memilih 5 item dari keseluruhan ide/isu yang telah dituliskan dipapan tulis.
Setelah itu tiap anggota kelompok dengan diam dan independen mengurutkan peringkat gagasan.
Keputusan akhir ditentukan oleh gagasan yang mendapat peringkat tertinggi (peringkat 1-5).
Pada langkah selanjutnya, anggota-anggota kelompok memberikan pemungutan suara (voting) tanpa
nama atas pilihan-pilihan utama mereka dengan prosedur pemungutan suara yang diberi bobot
(pilihan pertama = 5 poin; pilihan kedua = 4 poin; pilihan ketiga = 3 poin; pilihan keempat = 2 poin;
pilihan kelima = 1 poin). Sebelum membuat keputusan akhir, kelompok dapat memutuskan untuk
membicarakan item-item yang diberi peringkat paling atas.
The new NJ online gambling market is booming - KTH
BalasHapusNew Jersey is live with online gaming and gaming casinos, 서울특별 출장샵 as well 포천 출장샵 as brick 고양 출장샵 and mortar casinos, 군포 출장안마 The new NJ online 익산 출장샵 gambling market