Kamis, 27 Februari 2014

DENGAR KISAH MAHASISWA KEPERAWATAN, SBY MENANGIS

YOGYAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menangis ketika mendengar kisah Birrul Qodriyah. Birrul adalah salah seorang penerima program Bidikmisi, yang kini kuliah Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, walau orang tuanya hanya menjadi buruh tani.

“Saya menangis mendengar testimoni tadi, karena itulah yang saya alami dulu,” kata Presiden SBY saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi dengan 1.000 Mahasiswa Program Bidikmisi yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata di atas 3,6 dan memiliki prestasi khusus di luar akademik, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (27/2/2014).

Birrul Qodriyah adalah putri sulung keluarga petani Dusun Puton, Jetis, Bantul, DIY, yang mewakili ratusan mahasiswa peraih beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Orangtua saya bukan hanya buruh tani. Sekali menanam hanya mendapat uang Rp 5.000," kata Birrul Qodriyah menuturkan kesedihannya ingin kuliah tapi tak mampu.

Berkat Bidikmisi, Birrul Qodriyah akhirnya bisa kuliah, bahkan menyabet penghargaan Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi tingkat Nasional 2013.

Presiden kemudian mengisahkan pengalamannya sekitar akhir tahun 60-an, dimana banyak teman-temannya yang pandai tapi tidak dapat melanjutkan kuliah karena keterbatasan ekonomi. “Kalau pertemuan ini terjadi pada tahun ’61, saya pasti hadir sebagai peserta Bidikmisi,” katanya seperti dilansir Tribunnews dari laman khusus Setkab.

Kepala Negara yang hadir di acara Silaturahmi 1.000 Penerima Bidikmisi itu dengan didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono mengemukakan pemerintah mengikuti falsafah pembangunan untuk semua, semua harus terangkat. Kalau ada hasil pembangunan, kata Kepala Negara, semua harus merasakan hasil tersebut.

Pendidikan pun, lanjut Presiden, adalah pendidikan untuk semua. “Tidak boleh ada anak-anak di negeri ini yang kesulitan ekonomi lantas tidak bisa sekolah, mereka punya hak dan peluang yang sama, mereka juga memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya,” tegas Presiden.

Oleh karena itulah, menurut Presiden SBY, tahun demi tahun pemerintah mengeluarkan kebijakan agar anak-anak yang tidak mampu bisa terus mewujudkan mimpinya, dengan memberikan bea siswa bagi yang berprestasi dan tidak mampu. “Itu semua untuk mewujudkan pendidikan untuk semua. Pemerintah menggratiskan total untuk mahasiswa yang benar-benar tidak mampu,” papar SBY.

http: //www. tribunnews. com/nasional/2014/02/27/dengar-kesaksian-birrul-sby-menangis

0 komentar:

Posting Komentar