Penelitian Kaspersky Lab ungkap temuan baru mengenai alasan psikologis mengapa perilaku pria dan wanita berbeda ketika online.
Kaspersky Lab mengungkap alasan mengapa wanita lebih berhati-hati ketika menggunakan Internet. Sebuah laporan mengenai perbedaan antara pria dan wanita terkait keamanan ketika online menunjukkan bahwa kaum pria lebih berani mengambil risiko ketika online, sementara para wanita cenderung bermain lebih aman dan hasilnya mereka berumur lebih panjang – secara rata-rata wanita hidup enam tahun lebih lama dibanding pria.
Penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap angka harapan hidup dibanding gen atau hormon.
Menurut sebuah penelitian di Eropa[1], wanita sama antusiasnya dengan pria dalam hal menggunakan Internet, namun perilaku mereka berbeda. Kaspersky Lab bekerjasama dengan University of Wuerzburg, Jerman, mengembangkan laporan mengenai perbedaan perilaku pria dan wanita ketika online; temuan utama laporan tersebut menunjukkan bahwa ketika online pria cenderung mencari hiburan, games, dan konten seksual sementara wanita mencari komunikasi dan interaksi dengan teman atau pasangan mereka[2].
“Selama masa penelitian, kaum pria melaporkan berbagai jenis serangan malware dua kali lebih banyak dibanding wanita. Para wanita diharapkan untuk lebih bertanggung jawab, patuh, dan tidak mengumbar nafsu mereka, dan oleh karena itu, bergantung pada gender seseorang, mereka melakukan peran tertentu, dan ini menghasilkan stereotipe perbedaan gender,” papar Professor Dr. Frank Schwab, media psychologist dari University of Wuerzburg.
Jadi siapa yang benar – apakah risiko besar berarti hasilnya juga besar?
Dalam hal risiko, para wanita lebih suka menyerahkan hal ini kepada kaum pria. Mengapa wanita mengambil risiko yang bisa menempatkan mereka dalam bahaya ketika ada pria yang sukarela mengambil risiko itu untuk mereka?
Cara yang ditempuh para wanita ketika online tidak hanya lebih aman tetapi juga menjanjikan hidup yang lebih lama. Selain itu, sifat penyayang pada wanita menghasilkan perilaku yang lebih komunikatif dan lebih perhatian baik ketika online maupun offline. Dalam hal risiko, para wanita lebih memilih cara yang lebih masuk akal, dan penuh pertimbangan dan hasilnya, risiko terhindari dan hidup lebih aman.
“Ada peningkatan risiko terinfeksi ketika membuka situs tertentu – termasuk situs porno dan judi. Yang membuat situs tersebut tidak aman bukan semata karena kontennya, tetapi kenyataan bahwa situs-situs tersebut menarik pengunjung dalam jumlah banyak, dan ketika pengunjung tinggi, pasti ada penjahat cyber. Di situs-situs seperti ini para penjahat cyber menemukan sejumlah besar calon korban mereka, dan di situs seperti ini psikologi calon korban juga berada di tangan penjahat cyber. Para korban biasanya tidak akan komplain bila mereka terkena infeksi komputer ketika membuka situs-situs di atas, atau tidak akan komplain bila menjadi korban penipuan (scam) ketika membuka konten porno,” urai David Emm, Security Researcher, Kaspersky Lab.
Namun demikian, faktor keamanan tetap menjadi topik penting untuk semua, terutama bagi pria, yang cenderung lupa atau mengabaikan risiko keamanan. Secara umum, software anti-virus harus diinstal di perangkat apa pun yang terkoneksi ke Internet.
http: // www. tribunnews. com/iptek/2014/03/13/ketika-online-wanita-kurang-berani-ambil-risiko-dibanding-pria
Kaspersky Lab mengungkap alasan mengapa wanita lebih berhati-hati ketika menggunakan Internet. Sebuah laporan mengenai perbedaan antara pria dan wanita terkait keamanan ketika online menunjukkan bahwa kaum pria lebih berani mengambil risiko ketika online, sementara para wanita cenderung bermain lebih aman dan hasilnya mereka berumur lebih panjang – secara rata-rata wanita hidup enam tahun lebih lama dibanding pria.
Penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap angka harapan hidup dibanding gen atau hormon.
Menurut sebuah penelitian di Eropa[1], wanita sama antusiasnya dengan pria dalam hal menggunakan Internet, namun perilaku mereka berbeda. Kaspersky Lab bekerjasama dengan University of Wuerzburg, Jerman, mengembangkan laporan mengenai perbedaan perilaku pria dan wanita ketika online; temuan utama laporan tersebut menunjukkan bahwa ketika online pria cenderung mencari hiburan, games, dan konten seksual sementara wanita mencari komunikasi dan interaksi dengan teman atau pasangan mereka[2].
“Selama masa penelitian, kaum pria melaporkan berbagai jenis serangan malware dua kali lebih banyak dibanding wanita. Para wanita diharapkan untuk lebih bertanggung jawab, patuh, dan tidak mengumbar nafsu mereka, dan oleh karena itu, bergantung pada gender seseorang, mereka melakukan peran tertentu, dan ini menghasilkan stereotipe perbedaan gender,” papar Professor Dr. Frank Schwab, media psychologist dari University of Wuerzburg.
Jadi siapa yang benar – apakah risiko besar berarti hasilnya juga besar?
Dalam hal risiko, para wanita lebih suka menyerahkan hal ini kepada kaum pria. Mengapa wanita mengambil risiko yang bisa menempatkan mereka dalam bahaya ketika ada pria yang sukarela mengambil risiko itu untuk mereka?
Cara yang ditempuh para wanita ketika online tidak hanya lebih aman tetapi juga menjanjikan hidup yang lebih lama. Selain itu, sifat penyayang pada wanita menghasilkan perilaku yang lebih komunikatif dan lebih perhatian baik ketika online maupun offline. Dalam hal risiko, para wanita lebih memilih cara yang lebih masuk akal, dan penuh pertimbangan dan hasilnya, risiko terhindari dan hidup lebih aman.
“Ada peningkatan risiko terinfeksi ketika membuka situs tertentu – termasuk situs porno dan judi. Yang membuat situs tersebut tidak aman bukan semata karena kontennya, tetapi kenyataan bahwa situs-situs tersebut menarik pengunjung dalam jumlah banyak, dan ketika pengunjung tinggi, pasti ada penjahat cyber. Di situs-situs seperti ini para penjahat cyber menemukan sejumlah besar calon korban mereka, dan di situs seperti ini psikologi calon korban juga berada di tangan penjahat cyber. Para korban biasanya tidak akan komplain bila mereka terkena infeksi komputer ketika membuka situs-situs di atas, atau tidak akan komplain bila menjadi korban penipuan (scam) ketika membuka konten porno,” urai David Emm, Security Researcher, Kaspersky Lab.
Namun demikian, faktor keamanan tetap menjadi topik penting untuk semua, terutama bagi pria, yang cenderung lupa atau mengabaikan risiko keamanan. Secara umum, software anti-virus harus diinstal di perangkat apa pun yang terkoneksi ke Internet.
http: // www. tribunnews. com/iptek/2014/03/13/ketika-online-wanita-kurang-berani-ambil-risiko-dibanding-pria
0 komentar:
Posting Komentar